Thursday 10 December 2009

TENTANG ENDEMIK FILARIASIS (KAKI GAJAH) DI WILAYAH BANDUNG

Bandung (SI) – Wali Kota Bandung Dada Rosada segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Gunadi Sukma Bhinekas untuk mengklarifikasi informasi bahwa warga Babakan Ciparay belum diuji sampel darah. ”Pada prinsipnya, saya percaya apa pun yang dikatakan Pak Gunadi.
Mulai upaya melakukan uji sampel darah hingga hasilnya yang menyimpulkan bahwa Kota Bandung bukan endemik filariasis.Tapi, nanti akan saya tanyakan lagi ke Kadinkes,” sebut Dada di Gedung Balai Kota, kemarin. Menurut Dada,meski Kota Bandung disebutkan bukan endemik filariasis atau penyakitkakigajah, pihaknya tetap meminta Dinkes tetap mengantisipasi penyebaran penyakit ini. Upaya pencegahan ini wajib, apalagi daerah tetangga, Kabupaten Bandung, sudah menelan korban karena filariasis.

Sementara itu, jajaran DPRD Kota Bandung mengungkapkan mosi tidak percaya terhadap pernyataan Dinas Kesehatan (Dinkes) bahwa Kota Bandung bukan endemik filariasis.Anggota Komisi D Yosep Saeful Akbar mengaku kecewa dengan pernyataan Dinkes yang tidak terbukti kebenarannya. ”Secara pribadi, jelas saya kecewa. Seharusnya masalah ini adalah tanggung jawab Dinkes, tapi kenapa justru tidak dilakukan?” kata Yosep saat dihubungi Seputar Indonesia, kemarin. Dia mengatakan, dengan tidak terbuktinya pernyataan bahwa Kota Bandung bukan endemik kaki gajah,secara otomatis timbul mosi tidak percaya baik di kalangan DPRD maupun warga.


Hal ini berhubungan langsung dengan masyarakat yang selama ini khawatir penyebaran filariasis. Uji sampel mutlak diperlukan,terlebih ada temuan satu kasus war-ga Kota Bandung yang menderita kaki gajah. ”Kami menyayangkan belum dilakukannya uji sampel darah terhadap warga Kota Bandung.” “Kejadian di Kabupaten Bandung harus jadi pembelajaran.Jangan sampai ini menjadi penyakit massal yang terlambat pengobatannya,” sebut Yosep. Seperti diketahui, sejumlah warga mengaku tidak pernah diambil darah oleh petugas Dinkes.Bahkan, warga yang tinggal bersebelahan dengan rumah Enok, suspect kaki gajah di Kota Bandung, pun mengaku tidak pernah diambil darahnya pada malam hari.
”Saya selalu di rumah, tapi tidak mendengar ada pengambilan darah,” ujar Emah,55,tetangga Enok. Lalu, bagaimana dengan RT lain yang masih berdekatan dengan rumah Enok? Ketika ditanya apakah ada pengambilan sampel darah pada malam hari oleh petugas kesehatan,mereka menjawab tidak pernah ada. ”Tidak ada yang datang ke sini.Mendengar rencana mau ada pengambilan darah pun tidak pernah,” ujar Maman, 70, warga lainnya. (wisnoe moerti/rudini)


Sumber: Harian Seputar Indonesia, Selasa 08 Desember 2009 dibawah tulisan “DADA SEGERA KLARIFIKASI KEPALA DINAS KESEHATAN”

0 comments:

Popular Posts