Thursday 26 November 2009

Trik RAHASIA MENYELESAIKAN PUZZLE SUDOKU

 

Mungkin anda tidak pernah kesulitan saat menyelesaikan sudoku pada level begginer, easy dan medium. tapi pada level lanjut, kening akan berkerut dan terjadi stagnasi seakan semua jurus sudah buntu. Kalu ini terjadi, sudah saatnnya anda membutuhkan jurus rahasia dalam menyelesaikan sudoku. berikut ini tip dan triknya:

sorry kalo treadnya masih dalam bahasa inggris (hitung-hitung belajar buka kamus lah dikit….)

Basic Solving Strategies

The following are the basic rules used to solve killer sudokus.
Rule of 1
This comes directly from the definition of sudoku. No region can contain any duplicate digits. In a sudoku region each digit appears exactly once. For example, if a digit appears in a row, it cannot be in any other cell in the row. Likewise, each digit can appear in a cage only once. If a digit is in a cage, it cannot appear in that cage again.
Rule of Necessity
This rule can be applied to sudoku regions (i.e., row, column, or nonet) or to a cage. In the former case, each region must contain all the digits one to nine. Thus, if all the digits but one appear in a row, the missing digit must appear in the empty cell.
Rule of 45
Each sudoku region (i.e., row, column, or nonet) contains the digits one through nine. Thus, each sudoku region has a total value of 45. If S is the sum of all the cages contained entirely in a region, then the cells not covered must sum to 45-S.
Rule of K
The Rule-of-k is an extension of the Rule-of-1. If there are k cells contained entirely in a region that contain exactly k different possible values, then no other cell in that region can contain any of those k values.
Sum Elimination
This strategy examines the different possible ways of making the sum of a cage. Reducing the number of different possible ways of making a sum, can often lead to a potential solution. There are many ways of reducing the number of sums. For example, if a 2-cage has a total of 3, 4, 16, or 17 there is only one combination of values that can be used. (3=2+1, 4=3+1, 16=9+7, and 17=9+8.) 3-cages with only 1 combination are: 6=1+2+3, 7=1+2+4, 23=9+8+6, 24=9+8+7. The sum calculator found in the online player page can be very handy.

ini sekedar contohnya :

image

SISTEM IRIGASI SUBAK BALI

 

KUNJUNGAN KE MUSEUM SUBAK

SEJARAH SINGKAT

clip_image002

Pada awalnya Pendirian Museum Subak ini digagasi oleh I Gusti Ketut Kaler, pakar adat dan agama yang waktu itu menjabat Kanwil Departemen Agama Propinsi Bali. Ia melihat perlu adanya lembaga adat Subak yang berupaya melestarikan warisan luhur budaya bangsa sejak abad XI ini. Upaya itu akhirnya terwujud. Mulanya disebut "Cagar Budaya Museum Subak".Museum ini merupakan museum khusus tentang sistem pertanian di Bali berciri khas kemandirian atas landasan kekal "Tri Hita Krana", tiga penyebab kebahagiaan (Tuhan, manusia dan alam). Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dikhawatirkan akan berpengaruh pula terhadap kehidupan Subak.

Untuk itu upaya melestarikan Subak beserta peralatan tradisional Bali termasuk di dalamnya bangunan rumah petani tradisional yang mengikuti aturan pembangunan asta bumi dan asta kosala-kosali, tata ruang, tata letak menurut tradisi masyarakat di Bali perlu digalakkan. Disamping menyelamatkan, menggali, mengamankan dan memelihara berbagai benda yang berkaitan dengan subak dan menyuguhkan berbagai informasi, pendidikan dan dokumentasi tentang Subak, Subak ini ternyata menjadi objek wisata yang menarik.

GAMBARAN UMUM MUSEUM SUBAK

clip_image004

Museum Subak terdiri dari dua bagian. Ada museum induk dan museum terbuka. Di museum induk ada bangunan atau kompleks suci dengan Padmasana, Bedugul dan lain-lainnya.Tata ruang dan tata letak bangunan disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya dengan tetap berpegang pada pembangunan tradisional : Tri Mandala, Tri Angga dan Asta Kosala Kosali. Sedangkan museum terbuka berwujud "Subak Mini" yang dipakai sebagai peragaan kegiatan subak, dari sistem irigasi hingga proses kegiatan petani di sawah.

A. BANGUNAN MUSEUM TERBUKA

Merupakan miniature Subak dalam bentuk “Subak Mini” yang menampilkan dimana Mata Air (Sumber Air) mengalir, ditampung dalam bendungan dan dialirkan melalui irigasi sampai kea real persawahan (Subak).

B. BANGUNAN MUSEUM TERTUTUP

Bangunan Tertutup di Meseum Subak terdiri dari :

1. Ruang audio visual : Sebagai tempat untuk menampilkan bagaimana aktifitas subak di Bali dalam bentu film subak.

  1. Ruang Pameran : Sebagai tempat untuk menampilkan benda-benda subak / pertanian yang telah dipergunakan oleh petani kita yang ada di Bali dari dulu hingga saat ini dan tetap dipergunakan untuk beraktifitas di sawah (perlu disimpan, dirawat dan dilestarikan).
  2. Rumah tradisional petani Bali : merupakan bangunan penunjang untuk Museum Subak sebagai miniature / contoh : Rumah Tradisional Bali

clip_image006

Ruang pameran museum subak

Sistem Subak merupakan kelembagaan pengelola irigasi yang sangat terkenal didunia internasional, bukan hanya dikalangan Pakar Irigasi, tetapi dikalangan Pakar Sosial Budaya. Cakupan wawasan subak ternyata jauh lebih luas, termasuk nilai dasar yang terkandung dalam filosofi Subak yang disebut TRI HITA KARANA.

TRI HITA KARANA yang berarti hubungan yang harmonis atau penyebab terwujudnya kesejahteraan hibup yang diwujudkan dalam bentuk :

Parahyangan :
Hubungan yang harmonis antara anggota atau karma subak dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Pawongan :
Hubungan yang harmonis antara anggota Subaknya dimana yang disebut dengan Krama Subak.

Palemahan :
Hubungan yang harmonis antara anggota Subak dengan lingkungan atau wilayah irigasi Subaknya.

SISTEM IRIGASI SUBAK

Subak adalah suatu masyarakat hukum adat yang memiliki karakteristik sosioagraris-religius, yang merupakan perkumpulan petani yang mengelola air irigasi di lahan sawah. Pengertian subak seperti itu pada dasarnya dinyatakan dalam peraturan-daerah pemerintah-daerah Provinsi Bali No.02/PD/DPRD/l972. Pada perkembanganya ada beberapa tokoh yang memperluas pengertian karakteristik sosio-agraris-religius dalam sistem irigasi subak, dengan menyatakan lebih tepat subak itu disebut berkarakteristik sosio-teknis-religius, karena pengertian teknis cakupannya menjadi lebih luas, termasuk diantaranya teknis pertanian, dan teknis irigasi.

clip_image008

Dalam pengelolaan Irigasi Subak, masyarakat Bali mengusung konsep Tri Hita Karana (THK) yang memiliki Hubungan timbale balik antara Parahyangan yakni Hubungan yang harmonis antara anggota atau karma subak dengan Tuhan Yang Maha Esa, Pawongan Hubungan yang harmonis antara anggota Subaknya dimana yang disebut dengan Krama Subak, Palemahan : Hubungan yang harmonis antara anggota Subak dengan lingkungan atau wilayah irigasi Subaknya.

clip_image010
Gambar. Konsep Tri Hita Karana dalam pengelolaan subak

THK menunjukkan bahwa dengan menyatunya antar ketiga subsistem dalam sistem irigasi subak, maka secara teoritis konflik antar anggota dalam organisasi subak maupun konflik antar subak yang terkait dalam satu sistem irigasi yang tergabung dalam satu wadah kordinasi akan dapat dihindari. terkaitan antar semua subsistem akan memungkinkan munculnya harmoni dan kebersamaan dalam engelolaan air irigasi dalam sistem irigasi subak yang bersangkutan. Hal itu bisa terjadi karena kemungkinan adanya kebijakan untuk menerima simpangan tertentu sebagai toleransi oleh anggota subak (misalnya, adanya sistem pelampias, dan sistem saling pinjam air irigasi). Di Subak Timbul Baru Kabupaten Gianyar, dilakukan kebijakan sistem pelampias dengan memberikan tambahan air bagi sawah yang ada di hilir pada lokasi-lokasi bangunan-bagi lingkungan lingkungan 4 di jaringan tersier. Besarnya pelampias tergantung dari kesepakatan anggota subak.

Perwujudan Tri Hita Karana dalam Organisasi Subak

clip_image012

clip_image014

Subak sebagai suatu sistem irigasi merupakan teknologi sepadan yang telah menyatu dengan sosio-kultural masyarakat setempat. Kesepadan teknologi system subak ditunjukkan oleh anggota subak tersebut melalui pemahaman terhadap cara pemanfaatan air irigasi yang berlanadaskan Tri Hita Karana (THK) yang menyatu dengan cara membuat bangunan dan jaringan fisik irigasi, cara mengoperasikan, kordinasi pelaksanaan operasi dan pemeliharaan yang dilakukan oleh pekaseh (ketua subak), bentuk kelembagaan, dan informasi untuk pengelolaannya.

Sistem subak mampu melakukan pengelolaan irigasi dengan dasar-dasar harmoni dan kebersamaan sesuai dengan prinsip konsep THK, dan dengan dasar itu sistem subak mampu mengantisipasi kemungkinan kekurangan air (khususnya pada musim kemarau), dengan mengelola pelaksanaan pola tanam sesuai dengan peluang keberhasilannya. Selanjutnya, sistem subak sebagai teknologi sepadan, pada dasarnya memiliki peluang untuk ditransformasi, sejauh nilai-nilai kesepadanan teknologinya dipenuhi.

BERPOSE DI IMUSEUM IRIGASI SUBAK

100_0956

100_0465

iNFO TAMBAHAN :

Peralatan tradisional masyarakat Bali untuk menangkap ikan.

 S3010497

MANCING DI PURA (UNIQUE FISHING PLACE IN BALI)

Mancing di tengah kota sangatlah jarang apalagi kalo mancingnya di taman pura, tapi di Bali kita bisa mancing di tempat yang lumayan unik. Tempat mancing ini terkesan istimewa bukan hanya karena tempatnya terletak di tengah kota tapi juga karena tempat mancingnya di pura, yakni di pure taman ayun Kabupaten Badung Bali.

Pura taman ayun ini dibangun oleh raja  Mengwi Tjokerda Sakti Blambangan pada sekitar abad ke 17 dengan arsitek yang berasal dari cina. Taman Ayun diterjemahkan sebagai taman yang indah. kolam yang luas disekeliling pura dulunya sering dipakai oleh dayang-dayang puri kerajaan dengan perahu kecil.  Taman ayun terletak di desa Mengwi Badung, sekitar 18 km barat laut Denpasar (atau 25 menit jika berkendaraan).

Selain sebagai objek wisata yang cukup terkenal di Bali, di sini pun kita bisa mancing lho. So, buat para mancing mania yang kebetulan liburan agak luang di Bali dan pengen ngerasain sensasi mancing di pura bisa datang ke lokasi ini.

Inilah foto-foto aktivitas mancing di bali :

S3010570 S3010572 S3010599 S3010600 

 

Berpose di salah satu sudut kecantikan pura ayun, Badung Bali.

100_1212

Tuesday 24 November 2009

KECAK DANCE, BALINESE CULTURE SHOW AT ULUWATU TEMPLE

 

it  description of ‘Tari Kecak’

Kecak adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar[1], melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.

Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.

Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.

Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

Some of picture Kecak Dance Show at Uluwatu Temple (in the beautiful sunset)

100_0733 100_0675 100_0684 100_0686 100_0691 100_0718

Flickr Tags: ,,

Thursday 12 November 2009

WILD FISHING EXPERIENCE DI BERAU KALTIM DAN POPPING MELAWAN IKAN MONSTER DI SUMBA

 

JADWAL MANCING MANIA TRANS|7:
Sabtu, 14 November 2009 Pkl. 16.00 WIB

 DSC01420
“ATUK ONG SUNGAI KELAI”


Wild fishing experience di sungai pegunungan berarus deras baru saja dilakoni oleh Tim MM TRANS|7 di pedalaman Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Melahap jalur offroad berbukit, melintas jalan yang terputus sungai dan mengarungi sungai yang ‘dihuni’ jeram-jeram ganas di keliaran alam Borneo tidak menyurutkan niat mereka untuk mencapai spot ikan air tawar di hulu Sungai Kelai. Kerajaan ikan air tawar yang melegenda di bumi Borneo. Di sana mereka memancing ikan sapan/kelah/mahseer. Ikan penguasa sungai arus deras yang oleh orang-orang Dayak Punan disebut “ATUK ONG”, RAJA SUNGAI! Ekspedisi ini sekaligus membuka mata kita bahwa Indonesia benar-benar memiliki beragam fishing ground KEREN yang harus kita jaga sebaik-baiknya! Jangan lewatkan, ATOK ONG SUNGAI KELAI!


ikan monster

Minggu, 15 November 2009 Pkl. 16.00 WIB
“POPPING DI KALALA”


Hujan yang mengguyur “Tanjung Mama” di perairan Kalala di Sumba Timur malah membuat Tim MM TRANS|7 semakin bersemangat melemparkan popper dan bertarung dengan ikan-ikan monster penguasa spot ini. Nama “Tanjung Mama” disematkan oleh para pemancing karena tanjung indah ini dipenuhi ikan besar yang siap menguras keringat dan adrenalin kita. Mancing popping di Indonesia bagian timur memang selalu menarik karena hampir tidak ada ikan kecil yang akan menyambar umpan kita. Praktis pemancing harus selalu siap saat sang ikan menyergap umpan dan mengajak kita berduel. Tetapi medan laga tidak hanya berhenti di “Tanjung Mama” karena ikan-ikan besar di sekitar Pulau Kotak dan Pulau Mengkudu masih menunggu giliran untuk unjuk gigi!

Info: buat yang suka ngobrol tentang mancing atau pamer hasil tangkapan silahkan kunjungi forum mancing untuk para angler sejati di fishing forum tabloid mancing mania. untuk meluncur, klik aja di sini

Flickr Tags: ,

TUGU MANGGA GEDONG GINCU MAJALENGKA

DSC01518
Klo yang ini sih cocok untuk mengangkat pamor majalengka menjadi penghasil buah gedong gincu. habis sebenarnya potensi produksi buah Majalengka tidak kalah oleh Indramayu yang udah lebih dulu memproklamirkan diri sebagai penghasil mangga. Semoga ini bukan hana tugu tapi benar-benar direalisasikan dengan program2 yang mendukung para petani mangga khususnya petani Mangga Gedong Gincu di Majalengka.
Hasil produksi budidaya gedong gincu sebenarnya melimpah, coba saksikan saat saya nyambangi para penjual gedong gincu di daerah tomo (kok tomo bukan Majalengka).. gedong gincunya menggoda sekali…
DSC01433
kios penjual mangga gedong gincu, saat itu harganya Rp 12 500 sekilo, padahal kalo beli di pasar saat panen raya cuma Rp 6500/kg dengan kualitas lebih baik (karena langsung dari petani) sedangkan di supermarket bisa Rp 25 000/kg. kebayang kan tuh pengusaha gede berapa ngambil untungnya?
Kembali ke tugu gedong gincu yang kita bicarakan di awal, ada yang menggelitik saya saat dengan seksama memperhatikan patung buah gedong gincu di atas tugu itu (bayangkan saya berjam-jam berdiri panas-panas di pinggir jalan memperhatikan si gedong gincu). apa yang membuat saya bertanya? perhatikan deh gambar daun patung gedong gincu di bawah ini :
DSC01517
Daunya cuilik buanget terlihat tidak proporsional dengan buahnya. Bandingkan dengan bentuk daun dan mangga aslinya di bawah ini:
image
Hal lainya, coba perhatikan sekeliling bunderan cigasong itu, gak ada satu pun yang jualan gedong gincu bahkan tak nampak mencolok ada kebun mangga gincu hehe… jadi menurut saya sih cocoknya gedong gincu itu di munjul karena tak jauh dari situ ada kios yang jualan gedong gincu, sementara patung ikanya di cigasong, karena di situ ada toko alat pancing dan pakan ikan… hehehe, setuju?

Friday 6 November 2009

LAPORAN DAYTRIP CIMANUK (PART II)

SHIPON LIGUNG

A. GAMBARAN UMUM

Siphon dibuat untuk mengalirkan air ke bawah melewati suatu penghalang (sungai, saluran atau jalan) tanpa merubah elevasi airnya. Siphon Ligung terletak di kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka, bangunan ini merupakan persilangan antara sungai Cikeruh dengan Saluran Induk sindupraja dari Bendung Rentang. Bangunan ini difungsikan untuk mengalirkan air sungai Cikeruh melewati bagian bawah Saluan Induk Sindupraja.

Bangunan Air siphon Ligung merupakan bangunan peninggalan belanda. Namun pada perkembanganya telah terjadi beberapa kali perbaikan dan rehabilitasi, terutama pada bagian hilirnya.

clip_image002

Gambar 2.14 Shipon Ligung

B. PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA

Permasalahan yang dihadapi siphon Ligung ini adalah kerusakan pada bangunan air di sebelah hilir karena tidak mampu menahan debit sungai padaat banjir. Sebagaimana juga beberapa anak sungai Cimanuk lainya, debit sungai Cikeruh dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, sihngga bangunan yang ada tidak mampu lagi menahan daya rusak air [ada saat banjir.

clip_image004

Gambar 2.15 Kerusakan di Hilir Siphon

Untuk mangatasi hal tersebut maka perlu adanya perencanaan dengan kala ulang yang lebih besar, pelaksanaan dan pengawasan kontruksi yang ketat dan sesuai dengan spesifikasinya. Selain itu perlu juga dilakukan upaya konservasi di bagian hulu (catcment area) agar debit puncak yang terjadi di Sungai Cikeruh tidak lagi mengalami kenaikan.

BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI

CIMANUK CISANGGARUNG

A. GAMBARAN UMUM

Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, meliputi wilayah seluas 7.711 km2, yang melintasi batas administratif Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Daerah yang berada dalam wilayah sungai ini adalah:

1. Kabupaten Sumedang

2. Kabupaten Majalengka

3. Kabupaten Kuningan

4. Kota Cirebon

5. Kabupaten Cirebon

6. Kabupaten Indramayu

7. Sebagian Kabupaten Garut

8. Kabupaten Brebes

Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung terdiri dari beberapa daerah aliran sungai (DAS), antara lain DAS Cimanuk, Das Cisanggarung, DAS Cipanas-Pangkalan, DAS Sungai-sungai kecil yang mengalir ke laut Jawa sepanjang Pantura Cirebon-Indramayu (Ciayu).

clip_image006

Gambar 2.16 Peta DAS BBWS Cimanuk Cisanggarung

Secara topografi berdasarkan elevasi daerah Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

± Elevasi diatas +700 dpl, yaitu daerah hulu dibagian selatan seluas 1000 km2 dikelilingi beberapa gunung api aktif di Kabupaten Garut dan Sumedang

± Elevasi +700 dpl - +50 dpl, yaitu daerah tengah seluas 1000 km2 dengan anak Sungai Cilutung dan Cipeles terletak di Kabupaten Sumedang dan Majalengka

± Elevasi dibawah +50 dpl, yaitu daerah hilir seluas 1600 km2 di Kabuapten Indramayu dan Kota Cirebon, yang merupakan daerah irigasi dengan luas lebih dari 100.000 ha.

Secara geologi Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung terdiri dari :

Batuan tertua adalah Oligocene dan Ninocene marine sedimen yang membentang selebar 10 – 25 km kerah barat utara melewati bagian tengah Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung, batuan ini terdiri dari claystone, marl, tuffaceous, sandstone, tuffbrecia, limesstone dan konglomerat.

Pada Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung terdapat 4 gunung berapi, yaitu Ciremai, Papandayan, Guntur, Galunggung. Gunung Tampomas di dekat Kabupaten Sumedang adalah gunung api muda, tidak aktif. Dan dibeberapa tempat terdapat gas alam seperti di Cikurai, Kendang, Kamojang, Kiamis dan Talaga Bodas.

Dilihat dari jenis tanahnya Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung terdiri dari :

Bagian hulu ± 32% adalah Reosol abu-abu hingga Regosol coklat abu-abu pada kedalaman sedang dan dalam bertekstur Loam hingga Sandy loam. Jenis lain adalah Latasol hunik pada gunung api tua (25%) bertekstur lempung berliat, serta Andosol 17% berupa tanah coklat dengan kedalaman sangat dalam bertekstur lempung.

Bagian tengah hampir 70% berupa tanah Latosol coklt tua bertekstur tanah lempung berliat (Clay loan) pada kedalaman yang dalam.

Bagian hilir ± 78% tanah Gley dan 18% alluvial, sisanya berupa tanah mediteran dan podzolik

B. TUPOKSI BBWS CIMANUK CISANGGARUNG

TUGAS :

Melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendaya gunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai.

FUNGSI :

(a) Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai ;

(b) Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai ;

(c) Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai ;

(d) Penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai

(e) Operasi dan Pemeliharaan sumber daya air pada wilayah sungai ;

(f) Pengelolaan sistem hidrologi ;

(g) Penyelenggaraan Data dan Informasi sumber daya air ;

(h) Fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai ;

(i) Pemberdayaan Msyarakat dalam pengelolaan sumber daya air ;

(j) Pelaksanaan ketatausahaan Balai Besar Wilayah Sungai.

VISI

"Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia "

MISI

(a) Konservasi Sumber Daya Air yang Berkelanjutan;

(b) Pendayagunaan Sumber Daya Air yang adil untuk pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat yang memenuhi syarat-syarat kualitas dan kuantitas;

(c) Pengendalian Daya Rusak Air;

(d) Pemberdayaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Pemerintah dalam Pengelolaan dan Pembangunan Sumber Sumber Daya Air;

(e) Peningkatan Keterbukaan dan Ketersediaan Data serta Informasi dalamPembangunan Sumber Daya Air.

  1. PROGRAM KERJA

1. Pengelolan Sumber Daya Air

Program kerja pengeloaan sumber daya air ini bertujuan untuk memperbaiki keadaan hidro-orologi DAS Cimanuk, khususnya di DTA Waduk Jatigede, dilaksanakan kegiatan-kegiatan konservasi DAS secara intensif dan sinergis antara instansi terkait, seperti Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian, Departemen PU, Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan kabupaten, sejalan dengan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA). Disamping itu dilaksanakan pula kegiatan Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK) dan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL).

Agar dampak positif dari kegiatan GN-KPA di DTA Jatigede tersebut dapat diukur dan dipantau dengan baik, telah disepakati sub-DAS Cimanuk Hulu dan Sub-DAS Cikamiri, dipakai sebagai DAS Percontohan GN-KPA, dengan penekanan sebagai berikut :

    1. Sub-DAS Cimanuk Hulu, sebagai percontohan konservasi DAS dengan titik berat upaya teknik vegetatif
    2. Sub-DAS Cikamiri, sebagai percontohan konservasi DAS dengan titik berat upaya teknik sipil, dengan memanfaatkan Arboretum Mata Air Cimanuk di Legok Pulus (Desa Sukakarya, Kecamatan Semarang, Kabupaten Garut), sebagai pusat penelitian tanaman konservasi dan pelatihan petani, generasi muda dan pelajar.

clip_image008

Gambar 2.17 Peta Lokasi Konservasi

2. Pendayagunaan Potensi Sumber Daya Air

Dalam rangka pendayagunaan potensi sumber daya air, sesuai rencana induk PWS Cimanuk – Cisanggarung, di identifikasi 13 potensi waduk di DAS Cimanuk dan 12 potensi waduk di DAS Cisanggarung. Dari 25 potensi waduk tersebut baru waduk Jatigede yang telah selesai di desain dan saat ini sedadng dalam proses pembangunan fisik.

Mengingat penyediaan air baku dan air irigasi sudah sangat mendesak, maka pembangunan tampungan air dalam bentuk waduk, embung/situ atau long storage dalam berbagai skala prioritas utama, karena itu dalam Program Jangka Menegah (PJM) 2005 – 2009 BBWS Cimanuk – Cisanggarung, memprogramkan pembangunan dan rehabilitasi tampungan air berupa : Waduk di 3 lokasi, Embung/situ di 10 lokasi dan Longstorage di 7 lokasi.

clip_image010

Gambar 2.18 Peta lokasi pekerjaan BBWS Cimanuk Cisanggarung

D. POTENSI SUMBER DAYA AIR

1. KONDISI IKLIM

Curah hujan rata-rata di wilayah sungai Cimanuk-Cisanggarung berkisar 890-3.470 mm/thn dengan rician DAS Cimanuk 2.800 mm/thn, DAS Cisanggarung 2.700 mm/thn, DAS Pantura Ciayu 1500 mm/thn, dan DAS Cipanas-Pangkalan 1.700 mm/thn

Mulai tahun 1980an kondisi hidrologi di ws Cimanuk-Cisanggarung telah mengalami degridasi, yang ditampilkan oleh nilaikoef aliran yang naik secara signifikan yaitu tahun 1980an sebesar 0.58 menjadi 0.74 ditahun 2002.

2. KONDISI AIR PERMUKAAN

Potensi SDA di wilayah sungai Cimanuk-Cisanggarung ± 13.38 milyad m3/thn dan air tanah 0.9 milyad m3/thn. Dilihat dari jumlah cukup besar tetapi kalau dilihat dari distribusi waktu dan lokasi penyebaran, sangat tidak menguntungkan, untuk itu perlu manajement SDA guna mengatasi masalah ketersediaan air dalam jumlah, waktu, lokasi sesuai kebutuhan .

LAPORAN HASIL PERJALANAN DAYTRIP CIMANUK JAWA BARAT (PART I)

 

WADUK JATI GEDE

A. GAMBARAN UMUM

Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung berada dalam pengelolaan Balai Besar Cimanuk Cisanggarung. Secara administratif Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung terletak di Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, secara astronomis terletak pada 107010” BT– 109000” BT dan 6000” LS – 7030”LS dengan luas 7711 km2.

Salah satu DAS yang ada di wilayah sungai Cimanuk Cisanggarung adalah DAS Cimanuk. DAS Cimanuk merupakan satu kesatuan aliran sungai Cimanuk yang terdiri dari 5 Kabupaten yakni Garut, Sumedang Majalengka, Indramayu dan Cirebon. Sungai Cimanuk berhulu di kaki Gunung Papandayan di Kabupaten Garut pada ketinggian +1200 diatas permukaan laut (dpl), mengalir kearah timur laut sepanjang 180 km dan bermuara di Laut Jawa di Kabupaten Indramayu.

Peta DAS Cimanuk dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

clip_image002

Gb. 2.1 Peta DAS Cimanuk

Keadaan topografi DAS Cimanuk beragam, pada bagian hulu cenderung berbukit dan permukaan membentuk lereng, pada bagian tengah didominasi oleh daerah sedikit bergelombang sedangkan pada bagian hilir merupakan daerah datar. Peta Topografi DAS Cimanuk seperti terlihat di bawah ini.

clip_image004

Gambar 2.2 Peta Topografi DAS Cimanuk

Kondisi Daerah Aliran Sungai (WS) Cimanuk di masa lalu berbeda dengan di masa sekarang, dan akan sangat berbeda di masa yang akan datang, terutama oleh sebab aktivitas masyarakat yang pesat. Masalah kekeringan di musim kemarau yang melanda daerah Pantura, banjir di musim hujan akibat luapan sungai-sungai Cipanas dan Tanjung Kulon, erosi lateral yang menyebabkan tanggul-tanggul kritis, ancaman bencana tanah longsor di daerah ketinggian terutama di Kabupaten Garut, intrusi air laut dan sedimentasi di muara sungai serta abrasi yang merusak lingkungan pantai, semuanya itu merupakan gambaran umum DAS Cimanuk saat ini.

Permasalah yang terjadi adalah tingginya perubahan debit antara musim hujan dengan musim kemarau. Hal ini bisa berpengaruh terhadap pengelolaan Sumber daya air. Untuk mengatasi hal tersebut, maka disusun Master Plan yang mengidentifikasikan 13 potensi waduk di DAS Cimanuk, diantaranya 3 waduk serbaguna (multipurpose) yang diusulkan mendapatkan prioritas utama, yakni: (1) Waduk Jatigede, (2) Waduk Cipasang dan (3) Waduk Kadumalik (Cilutung). Untuk Saat ini baru waduk Jati Gede yang telah melalui tahap pembangunan.

clip_image005clip_image007

Gambar 2.3 Lokasi Waduk Jati Gede

B. LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN WADUK JATI GEDE

Berdasarkan Kondisi yang ada dan permasalah yang timbul di Sungai Cimanuk maka dibangunlah Waduk Jatigede dengan latar belakang sebagai berikut:

a. Ratio perbandingan antara debit banjir dengan debit kering yang besar dimanafFluktuasi Debit di Sungai Cimanuk yang tercatat di Bendung Rentang sangat besar : Qmax = 1.004 m3/det; Qmin = 4 m3/det, Ratio = 251.

b. Lahan kritis DAS Cimanuk pada saat ini telah mencapai lebih kurang 110.000 Ha atau sekitar 31% dari luas DAS Cimanuk

c. Potensi air Sungai Cimanuk di Rentang rata-rata sebesar 4,3 milyar m3/th dan hanya dapat dimanfaatkan 28% saja, sisanya terbuang ke laut karena belum ada waduk

d. Sistem irigasi Rentang seluas 90.000 Ha sepenuhnya mengandalkan pasokan air dari Sungai Cimanuk (river runoff), sehingga pada musim kemarau selalu mengalami defisit air irigasi yang mengakibatkan kekeringan.

e. Disamping itu, di wilayah hilir Sungai Cimanuk (Pantura CIAYU) pada musim kemarau telah pula terjadi krisis ketersediaan air baku untuk keperluan domestik, perkotaan dan industri

f.Waduk Jatigede perlu segera dibangun guna mengatasi krisis air tersebut, baik untuk menjamin ketersediaan air irigasi Rentang maupun air baku untuk wilayah Pantura CIAYU.

C. DATA TEKNIS WADUK JATI GEDE

Sejak pertama kali gagasan waduk jatigede dimunculkan pada tahun 1963, beberapa study dan perencanaan pun dilakukan. Berbagai perubahan baik dari segi desain maupun detail teknis telah terjadi seiring dengan perkembangan perencanaan waduk Jati Gede.

clip_image009

Gambar 2.4 Peta Situasi Waduk Jatigede

Adapun data teknik rencana pembangunan waduk Jati Gede adalah sebagai berikut:

a. HIDROLOGI

± Luas Catchment Area : 1.462 km2

± Volume run-off tahunan : 2,5 x 109 m3

b. WADUK

± Muka Air (MA) banjir max : El +262,5

± MA operasi max (FSL) : El +260

± MA operasi min (MOL) : El +230

± Luas permukaan waduk (El +262) : 41,22 km2

± Volume gross (El +260) : 980 x 106 m3

± Volume efektif (antara El +221 - +260) : 877 x 106 m3

c. BENDUNGAN

± Tipe : Urugan batu, inti tegak

± Elevasi mercu bendungan : El +265

± Panjang bendungan : 1.715 m

± Lebar mercu bendungan : 12 m

± Tinggi bendungan maksimum : 110 m

± Volume timbunan : 6,7 x 108 m3

clip_image011

Gambar 2.5 Potongan melintang Bendung

d. SPILLWAY

± Lokasi : at the dam body

± Tipe : Gated spillway with chute way

± Crest : Lebar 50 m, El. +247

± Dimensi radial gates : 4 bh (W=15,5; H=14,5m)

± Q outflow : 4,442 m3 /det (PMF = 11.000 m3 /det

e. INTAKE IRIGASI

± Lokasi : Di bawah spillway

± Irrigation inlet appron : El +204

± Tipe : Reinforced concrete conduit

± Dimensi condoit : D=4,5 m; L=400 m

f. TEROWONGAN PENGELAK

± Lokasi : under the spillway

± Inlet level : El +164

± Tipe : Circular lined reinforced concrete

± Debit rencana (Q100) : 3.200 m3 /det

± Dimensi terowongan : D=10 m; L=556 m

clip_image013

Gambar 2.6 Pekerjaan Bangunan Pengelak

g. PLTA

± Lokasi : Right abutment

± Power Inlet appron : El +210

± Headrace tunnel : D=4,5 m; L=3.095 m

± Tipe turbin : Francis

± Kapasitas terpasang : 2 x 55 GWH =110 MW

± Produksi rata-rata : 690 GWH/tahun

Sampai dengan saat ini kegiatan fisik yang telah dilakukan adalah :

a. Pembangunan infrastruktur resettlement Jatigede di 12 lokasi

b. Pembangunan base camp

c. Pembangunan access road Tolengas Jatigede

clip_image015

Gambar 2.7 Pekerjaan Kontruksi yang sedang dilakukan

D. PERMASALAHAN

Permasalahan yang dihadapi dapam pembangunan Waduk Jati Gede antara lain adalah :

a. Tingkat kerusakan daerah hulu yang besar. 31% Daerah hulu Jati Gede dalam kondisi kritis, hal ini akan berpengaruh terhadap tingginya tingkat erosi yang terjadi.

clip_image017

Gambar 2.8 Kondisi hulu DAS Cimanuk yang kritis

b. Tingginya sedimentasi akibat erosi yang terjadi di bagian hulu. Hal ini akan menyebabkan fungsi waduk sebagai tampungan akan terganggu sehingga umur rencana waduk tidak bisa tercapai.

c. Labilnya daerah Jatigede akibat factor geologi yang kurang mendukung menjadi hambatan dalam pelaksanaan. Beberapa daerah yang labil ini terus bergerak dan mengancam pelaksanaan apabila terjadi longsoran.

d. Faktor sosial berupa pembebasan lahan dan tumbuh menjamurnya rumah-rumah hantu, yakni rumah yang dibangun tanpa penghuni. Problema ini menjadi problema tersendiri karena masalah sosial ini cukup sulit diatasi dan perlu penanganan serius agar dampak yang terjadi tidak menggangu baik pada saat pelaksanaan maupun setelah selesai pembangunan waduk Jati Gede.

E. SOLUSI TERHADAP PERMASALAHAN YANG TERJADI

Dalam mengatasi masalah yang ada perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:

a. Perbaikan Kondisi hulu Das Cimanuk. Upaya yang bisa ditempuh adalah dengan upaya konservasi secara vegetative maupun struktur kesipilan.

Dalam upaya konservasi ada beberapa cara yangbisa ditempuh, antara lain :

· Kegiatan konservasi berupa penanaman kembali hutan yang gundul secara intensif dan sinergis dengan koordinasi terpadu antar instansi: Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian, Departemen PU, Pemerintahan propinsi Jawa Barat, dan Kabupaten terkait.

· Dilaksanakan kegiatan Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK) dan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GRLH) di Jawa Barat.

· Pembangunan Arboretum mata air Cimanuk Legok Pulus di Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang Garut.

· Pembuatan Chek DAM untuk menangkap sedimen akibat erosi di bagian hulu.

clip_image019

Gambar 2.9 Arboretum Legok Pullus Garut

b. Perbaikan kondisi Geologi berupa rekayasa teknik dengan menggunakan geotextile, pemancangan, perbaikan pondasi dan upaya teknis sejenis untuk mengatasi terjadinya pergerakan tanah di daerah labil.

c. Upaya pendekatan persuasive dan penerangan kepada masyarakat mengenai pembebasan lahan. Sebaiknya juga melibatkan tokoh masyarakat dan pemerintahan daerah setempat. Sampai tahun 2008 dari total lahan yang harus dibebaskan seluas 4.931 ha, masih tersissa 1.348 ha dengan rincian lahanmilik rakyat 174 ha dan lahan milik Negara (kehutanan) 1.174 ha.

BENDUNG RENTANG

A. GAMBARAN UMUM

Pada awalnya Bendung Rentang adalah Bangunan buatan Belanda yang dibangun pada tahun 1911 dan beroperasi dari tahun 1916 – 1981. Lokasi Bendung Rentang sendiri terletak di Dusun Rentang, Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat. Mulai beroperasi sejak tahun 1982, berada di sungai Cimanuk dengan luas DPS 6950 km2 meliputi sebagian wilayah Kabupaten Garut, Sumedang dan Majalengka. Posisi Bendung Rentang yang sekarang lebih ke hulu dari bendung Rentang lama buatan pemerintah Belanda.

clip_image021

Gambar 2.10 Bendung Rentang

Dari sekian banyak anak Sungai Cimanuk, yang mempunyai pengaruh besar terhadap debit Bendung Rentang adalah Sungai Cipeles dan Sungai Cipelang di Kabupaten Sumedang dan Sungai Cilutung di Kabupaten Majalengka.

Bendung Rentang merupakan Bendung gerak yang dilengkapi dengan pintu-pintu radial pada intake dan spillway dan pintu ganda beroda (double fixed whell gate) pada sluiceway. Bendung ini juga dilengkapi dengan balok-balok sekat (stop log). Bendung Rentang mengairi daerah persawahan seluas ± 87.788 Ha melalui dua saluran induk :

· saluran induk kiri (Cipelang) : 35.744 Ha

· saluran induk kanan (Sindopraja): 52.047 Ha.

Berdasarkan luas wilayah per Kabupaten, maka luas layanan Bendung Rentang adalah :

· Kabupaten Majalengka seluas 571 Ha

· Kabupaten Indramayu seluas 66.320 Ha,

· Kabupaten Cirebon seluas 20.897 Ha.

clip_image023

Gambar 2.11 Jaringan irigasi rentang

B. DATA TEKNIS

Bendung Rentang terdiri dari Bangunan Utama dan Saluran Induk dengan data teknis sebagai berikut:

a. BENDUNG UTAMA

± Panjang mercu bendung : 94,10 m

± Ketinggian mercu bendung : Spillway El +19,00

: Sluiceway El +17,00

± Lebar bendung : 27,00 m

± Panjang kolam penenang : 24,00 m

± Ketinggian maksimum : El. 23,50 m

± Debit rencana : 1.500 m3/det

± Pintu radial untuk spillway : 10,00 m(w) x 4,925 m(h) 6 set

± Pintu fixed wheel ganda : daun pintu atas (4set)

(pintu ganda beroda) 5,00 m(w) x 4,60 m(h)

daun pintu bawah (4set)

5,00 m(w) x 2,50 m(h)

a.

b. SALURAN INDUK SINDUPRAJA

± Intake

Kapasitas maksimum : 79,40 m3/det

Lebar : 4 x 7,20 m

Ketinggian ambang : El. 20,80

± Kantong lumpur

Panjang : 310,00 m

Lebar dasar : 60,00 m

Kemiringan dasar : S = 0,007

± Lebar saluran penguras : 27,30 m

± Bangunan terjun pengatur

Lebar : 20,60 m

Tinggi terjunan : 5,90 m

Ketinggian mercu : El 20,90

± Pintu radial intake : 7,20 m(w) x 3,00 m(h) 4 set

± Pintu fixed wheel untuk penguras : 6,00 m(w) x 1,70 m(h) 4 set

(pintu beroda)

a.

b.

c. SALURAN INDUK CIPELANG

± Intake

Kapasitas maksimum : 62,20 m3/det

Lebar : 4 x 5,50 m

Ketinggian ambang : El. 20,50

± Kantong lumpur

Panjang : 420,00 m

Lebar dasar : 39,00 m

Kemiringan dasar : S = 0,007

± Lebar saluran penguras : 23,30 m

± Bangunan terjun pengatur

Lebar : 15,60 m

Tinggi terjunan : 5,40 m

Ketinggian mercu : El 20,90

± Pintu radial intake : 5,50 m(w) x 3,30 m(h) 4 set

± Pintu fixed wheel untuk penguras : 5,00 m(w) x 2,30 m(h) 4 set

C. PENGOPERASIAN PINTU

Terdapat tiga macam cara dalam pengoperasian pintu di Bendung Rentang yakni:

a. Pengoperasian Pintu Otomatis

Pada pengoperasian pintu otomatis, buka tutup pintu dilakukan langsung dengan program yagn dikontrol oleh kumputer. Inputnya berupa tinggi muka air yang ada di bendung. Dengan pengopersian ini secara otomatis pintu diatur sendiri berapa bukaanya untuk tiap intake yang ada.

Pengoperasian seperti ini lebih mudah dan membutuhkan tenaga operasi yang lebih sedikit. Hanya pada saat ini kendala yang dihadapi adalah system pengoperasian otomatis sering terkena petir hingga tidak dapat dioperasikan lagi. Maka pengopersaian pintu dilakukan dengan system semi otomatis.

clip_image025

Gambar 2.12 Pengoperasian otomatis dengan komputer

b. Pengoperasian pintu semi otomatis

Pada pengoperasian pintu semi otomatis, buka tutup pintu menggunakan mesin hidrolik yang dikendalikan melalui tombol pengatur yang ada di control house. Hanya sajabedanya dengan pengaturan otomatis, besarnya bukaan pintu masih harus membaca tabel yang ada secara manual oleh petugas sehingga tidak secara otomatis diatur.

Tombol pengatur yang ada berupa tombol naik tombol turun dan tombol stop. Pengaturan oleh petugas disesuaikan dengan debit air yang ada dan kebutuhan di masing-masing Saluran Induk. Pada saat ini pengopersian pintu bendung Rentang menggunakansistem semi otomatis.

clip_image027

Gambar 2, 13 Pengoperasian pintu semi otomatis

c. Pengoperasian pintu semi manual

Pada pengoperasian pintu secara manual, maka buka tutup pintu dilakukan semuanya dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia. Biasanya untuk membuka dan menutup satu pintu dibutuhkan waktu sampai berjam-jam dan juga dibutuhkan petugas operasi yang banyak.

Thursday 5 November 2009

SPOT MANCING TUNA TERBAIK DI FAKFAK PAPUA BARAT & TURNAMEN MANCING TAKA BONERATE SULSEL

MANCING MANIA (2)

JADWAL MANCING MANIA TRANS 7
Sabtu, 7 November 2009 Pkl 16.00 WIB


“Monster Tuna Fakfak”


Pada bulan November seperti sekarang ini perairan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat adalah lokasi terbaik untuk mancing ikan yellowfin tuna! Menariknya, di sana umpan kita hampir pasti akan disambar oleh ikan-ikan yellowfin tuna ukuran “monster”. Otomatis memancing tuna di perairan ini selalu menjadi aksi menarik yang menegangkan karena pemancing akan bertarung dengan yellowfin tuna berukuran 90 kg up! Kemampuan berenang ikan yellowfin tuna mampu menembus kecepatan 80 km per jam, bayangkan pertarungan yang akan dihadapi pemancing di Fakfak!
Minggu, 8 November 2009 Pkl 16.00 WIB

 

ikan-ikanhasiltangkapan5

“Turnamen Takabonerate & Karimunjawa”


Akhir-akhir ini, turnamen mancing banyak digelar di berbagai pelosok negeri. Setelah perhelatan turnamen mancing di Kepulauan Seribu yang berlangsung meriah, belum lama ini berlangsung turnamen mancing di Taka Bonerate, Sulawesi Selatan dan juga di Karimunjawa, Jawa Tengah. Taka Bonerate selama ini kita kenal sebagai fishing ground yang potensial. Terutama karena kepulauan ini menyimpan potensi game fish yang besar. Salah satunya adalah ikan escolar (Lepidocybium flavobrunneum), ikan yang juga disebut orang dengan nama ikan setan karena sisiknya yang hitam dan matanya yang menyala tajam! Turnamen Karimunjawa juga layak disimak karena kepulauan di tengah Laut Jawa ini ternyata memiliki potensi mancing yang menarik dan menyimpan kejutan yang tak terduga!

 

FOTO FOTO MANCING IKAN MARLYN (MARLYN FISH) KLIK DI SINI

download rekaman penyadapan percakapan anggodo dalam kasus rekayasa kpk

Bagi yang tidak sempat menyaksikan langsung via TV, Radio Elshinta telah mengupload file-file percakapan Anggodo terkait kasus Masaro oleh KPK, sehingga Anda dapat mendownload  file-file audio penyadapan acara pemutaran rekaman penyadapan Anggodo oleh KPK. KPK menyadap percakapan Anggodo dengan berbagai pihak, dan untuk pertama kali Mahkamah Konstitusi (MK) membuka secara terbuka rekaman percakapan Anggodo pada Selasa, 3 November 2009.Terdapat 9 bundel rekaman percakapan yang berdurasi sekitar 4,5 jam.  Percakapan Anggodo untuk menyusun strategi kasus suap menjadi kasus pemerasan pada pimpinan KPK, sekaligus mempengaruhi Ari Muliadi untuk kembali pada BAP awal. Pada BAP awal, Ari Muliadi mengatakan menyerahkan uang kepada pimpinan KPK, namun pada akhirnya Ari Muliadi mencabut pernyataannya yang mana uang tersebut tidak ia serahkan kepada pimpinan KPK.

selengkapnya untuk downlod di sini

FORMASI CPNS KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2009

P   E   N   G   U   M   U   M   A   N

Nomor : 800/1050/BKD/2009

T E N T A N G

PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2009

Sesuai surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor  368.F/M.PAN/7/2009 Tanggal  10 Juli  2009  Perihal Persetujuan Prinsip Tambahan Formasi CPNS Daerah Tahun 2009  dan   Nomor 121.P/M.PAN/9/2009  Tanggal 7 September 2009 Perihal Persetujuan Rincian Formasi CPNS Daerah Tahun 2009, Keputusan Bupati Sumedang Nomor 800/Kep. 140/BKD/2009  tanggal    26  Oktober  2009  tentang Formasi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2009, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang akan mengangkat CPNSD dari pelamar umum sebanyak 249 orang, dengan rincian sebagai berikut :

NO
KODE JABATAN
JABATAN
KUALIFIKASI PENDIDIKAN
LOWONGAN FORMASI

I

GURU

1
G01
Guru Kelas Sekolah Dasar
S.1 PGSD/D.II PGSD
63

2
G02
Guru Bahasa Inggris SMPN
S.1 Kependidikan Bahasa Inggris /S.1 Bahasa Inggris & A.IV
11

3
G03
Guru Ekonomi SMPN
S.1 Kependidikan Ekonomi /S.1 Ekonomi & A.IV
9

4
G04
Guru PPKN SMPN
S.1 Kependidikan PPKN
9

5
G05
Guru BP/BK SMPN
S.1 Kependidikan BP/BK
5

6
G06
Guru Fisika SMPN
S.1 Kependidikan Fisika / S.1 Fisika & A.IV
5

7
G07
Guru Biologi SMPN
S.1 Kependidikan Biologi / S.1 Biologi & A.IV
10

8
G08
Guru Geografi SMPN
S.1 Kependidikan Geografi / S.1 Geografi & A.IV
3

9
G09
Guru Sejarah SMPN
S.1 Kependidikan Sejarah / S.1 Sejarah & A.IV
6

10
G10
Guru Matematika SMPN
Kependidikan Matematika / S.1 Matematika & A.IV
10

11
G11
Guru Kesenian SMPN
S.1 Kependidikan Kesenian / S.1 Kesenian & A.IV
5

12
G12
Guru Bahasa Sunda SMPN
S.1 Kependidikan Sastra Sunda / S.1 Sastra Sunda & A.IV
7

JUMLAH
143

II

KESEHATAN

1
K01
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekolog
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekolog
1

2
K02
Dokter Spesialis THT
Dokter Spesialis THT
1

3
K03
Dokter Umum
Dokter Umum
8

4
K04
Dokter Gigi
Dokter Gigi
5

5
K05
Apoteker
Apoteker
3

6
K06
Perawat
S.1 Ners Keperawatan
12

7
K07
Perawat
D.III Keperawatan
11

8
K08
Penata  Anastesi
D.III Anastesi
2

9
K09
Perawat Gigi
D.III Keperawatan Gigi
4

10
K10
Bidan
D.III Kebidanan
7

11
K11
Nutrisionis
D.III Gizi
4

12
K12
Sanitarian
D.III Kesehatan Lingkungan
4

13
K13
Perekam Medis
D.III Rekam Medis
2

14
K14
Asisten Apoteker
D.III Farmasi
3

15
K15
Pranata Laboratorium Kesehatan
D.III Analis Kesehatan
6

JUMLAH
73

III

TENAGA TEKNIS

1
T01
Penyuluh Perikanan
S.1 Perikanan
2

2
T02
Penyuluh Kehutanan
S.1 Kehutanan
3

3
T03
Penyuluh Pertanian
S.1 Pertanian
2

4
T04
Penyuluh Keluarga Berencana
S.1/D.IV Kesejahteraan Sosial
3

5
T05
Analis Kesbang Linmas
S.1 Sospol
2

6
T06
Mediator Ketenagakerjaan
S.1 Hukum
2

7
T07
Instruktur Bidang Otomotif
S.1 Teknik Otomotif
2

8
T08
Pengawas Ketenagakerjaan
S.1 Teknik Industri
2

9
T09
Auditor
S.1 Ekonomi
2

10
T10
Pengawas Teknis Tata Bangunan & Perumahan
S.1 Teknik Arsitektur
2

11
T11
Penata Ruang
S.1 Teknik Planologi
2

12
T12
Penata Transportasi Darat
S.1/D.IV Transportasi Darat
2

13
T13
Pamong Budaya
S.1 Seni
2

14
T14
Pranata Komputer
D.III Informatika/Komputer
3

15
T15
Pengawas Teknis Tata Bangunan & Perumahan
D.III Teknik Sipil
2

JUMLAH
33

JUMLAH  SELURUHNYA
249

Bagi masyarakat yang berminat menjadi CPNSD Pemerintah Kabupaten Sumedang agar menyampaikan surat lamaran dengan ketentuan sebagai berikut :

A. PERSYARATAN UMUM

1.     Warga Negara Republik Indonesia;

2.     Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

3.     Memiliki integritas yang tinggi terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia;

4.     Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan;

5.     Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri  atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;

6.     Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri Sipil;

7.     Mempunyai Kualifikasi Pendidikan,Kecakapan,Keahlian dan Keterampilan yang diperlukan;

8.     Berkelakuan baik;

9.     Sehat Jasmani dan Rohani;

10.  Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan  Republik Indonesia atau Negara Lain yang ditentukan oleh Pemerintah;

11.  Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan.

B. PERSYARATAN KHUSUS

1.     Berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun pada tanggal  01 Januari  2010; bagi yang  berusia 35 (tiga puluh lima)  s/d  40 (empat puluh) tahun pada tanggal  01 Januari  2010 dapat menyampaikan lamaran dengan catatatan :

a.     bagi pelamar Guru memiliki pengalaman sedang bekerja sebagai Guru pada instansi pemerintah atau lembaga swasta yang berbadan hukum yang menunjang kepentingan nasional paling kurang 12 (dua belas) tahun 9 (sembilan) bulan pada tanggal  01 Januari  2010 secara terus menerus;

b.     bagi pelamar Tenaga Kesehatan dan Tenaga Teknis memiliki pengalaman sedang bekerja pada instansi pemerintah paling kurang 12 (dua belas) tahun 9 (sembilan) bulan pada tanggal  01 Januari  2010 secara terus menerus;

2.     Usia ditentukan berdasarkan tanggal kelahiran yang tercantum pada Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah;

3.     Persyaratan dan kelengkapan lamaran :

a.     Surat Lamaran ditulis tangan dengan tinta hitam ditandatangani dan dimasukan kedalam amplop  KILAT KHUSUS  yang telah tersedia di Kantor  POS serta pada sudut kiri atas ditulis kode jabatan yang diminati, nama lengkap, tempat tgl_lahir, tingkat pendidikan, alamat  dan no.telepon;

b.     Surat Lamaran ditujukan kepada Bupati Sumedang melalui PO BOX 6000 ;

c.      Surat Lamaran dilampiri :

1)     Dua lembar Foto Copy Ijazah/STTB dan transkrip nilai dari Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi swasta yang terakreditasi oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan yang dilegalisir oleh pejabat berwenang (tidak berlaku surat keterangan lulus) ;

2)     Surat Keterangan Sehat dari Dokter Pemerintah (Asli);

3)     Pas photo terbaru ukuran 3 x 4 cm sebanyak 3 (tiga) lembar;

4)     Satu lembar Foto Copy Surat Keterangan Pencari Kerja dari Dinas Tenaga Kerja/kartu kuning yang dilegalisir;

5)     Dua buah amplop dengan menggunakan layanan KILAT KHUSUS yang telah tersedia di Kantor POS dan ditulis nama, alamat lengkap, no telepon  dan kode POS pelamar;

6)     Bukti autentik sedang bekerja (Wiyatabakti) bagi pelamar yang berusia lebih dari 35 (tiga puluh lima)  s/d  40 (empat puluh) tahun;

4.     Waktu pendaftaran mulai tanggal 2 Nopember 2009 s/d 11 Nopember 2009 (berdasarkan Cap Pos) diluar tanggal tersebut lamaran tidak akan diproses;

5.     Pendaftaran terakhir tanggal 11 Nopember 2009 s/d jam 18.00 WIB;

6.     Pendaftaran tanpa dipungut biaya apapun;

7.     Pemanggilan pelamar yang memenuhi persyaratan administrasi akan dilakukan melalui Kantor Pos;

8.     Pelamar yang tidak memenuhi persyaratan administrasi tidak akan dipanggil dan berkas tidak akan dikembalikan;

9.     Bila diterima, bersedia membuat surat pernyataan untuk tidak pindah kerja keluar Kabupaten Sumedang minimal 10 tahun;

10.  Tes akan dilaksanakan pada tanggal 22 Nopember 2009;

11.  Materi ujian berupa Tes Kompetensi Dasar (TKD) meliputi Tes Pengetahuan Umum (TPU), Tes Bakat Skolastik (TBS) dan Tes Skala Kematangan (TSK).

Sumedang,    2  Nopember  2009

BUPATI SUMEDANG

ttd

Dr. H. DON MURDONO, SH., M.Si

formasi resmi cpns Kabupaten Majalengka tahun 2009

 

Inilah formasi resmi yang dikeluarkan BKD Kabupaten Majalengka untuk formasi CPNS Tenaga Guru, Honorer dan Tenaga Teknis Lainya di lingkungan Kabupaten Majalengka Tahun 2009

 

 16439_166362119423_74589759423_2593019_557264_n 16439_166362129423_74589759423_2593021_6149279_n16439_166362124423_74589759423_2593020_3847465_n  16439_166362134423_74589759423_2593022_2696366_n 16439_166362144423_74589759423_2593024_4046607_n

untuk soal-soal cpns silahkan klik sini

trik dan tip lulus CPNS 2009 klik sini

Popular Posts