Thursday, 22 October 2009 09:20
Cianjur, (PR).-
Belasan ribu guru honorer di Kabupaten Cianjur memperebutkan empat ratus jatah menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Jumlah tersebut masih harus dibagi lagi dengan CPNS untuk tenaga kesehatan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kab. Cianjur H. Hilman Kurnia saat dikonfirmasi Rabu (21/10) menjelaskan, saat ini sedikitnya terdapat sebelas ribu guru honorer di Kab. Cianjur yang diangkat oleh kepala sekolah atau yayasan, karena pemerintah pusat sejak beberapa tahun lalu melarang pemerintah daerah mengangkat guru berstatus honorer.
Menurut Hilman, guru honorer yang dapat mengikuti tes CPNS harus berusia antara 18 tahun hingga 35 tahun, sedangkan bagi yang sudah berumur 40 tahun masih diperbolehkan mengikuti tes asalkan minimal memiliki pengalaman mengajar selama dua belas tahun. "Kami sudah mengajukan ke pemerintah pusat agar guru honorer yang berumur di atas empat puluh tahun dapat mengikuti tes CPNS, namun hingga kini belum dikabulkan," tuturnya.
Tes CPNS tahun ini, kata Hilman, walaupun belum dijadwalkan pelaksanaannya, namun rencananya akan digelar secara serempak di tiap kota/kabupaten dan diatur oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua FGII (Forum Guru Independen Indonesia) Cabang Cianjur Yadi Supriadi mengimbau pemerintah agar setiap tes CPNS mengutamakan guru honorer yang sudah mengabdi selama belasan tahun untuk secepatnya diangkat menjadi PNS. Sementara gaji guru honorer di Cianjur, menurut Yadi, masih jauh di bawah upah minimum Kabupaten Cianjur yang besarnya Rp 616.000,00 per bulan per orang. (G-28)***
Sumber: Harian Pikiran Rakyat, Kamis 22 Oktober 2009
0 comments:
Post a Comment