Berikut adalah profil singkat mentri Kabinet Indonesia Bersatu II yang membawahi departemen.
Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi
Karier Gamawan Fauzi mulai bersinar saat menjabat Bupati Solok, Sumatra Barat, menyusul penghargaan Bung Hatta Award yang diterimanya karena dianggap berhasil memerangi korupsi. Gamawan dikenal sebagai sosok yang sederhana dan jujur. Saat menjabat Bupati Solok pada 2005, dia hanya mempunyai sebuah sedan keluaran 1995 dan sebuah rumah yang sudah dimiliki sebelum menjabat bupati. Saat dipanggil ke Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pria kelahiran 9 November 1957 ini adalah Gubernur Sumatra Barat.
Menteri Luar Negeri: Mohammad Marty Muliana Natalegawa
Nama Marty Natalegawa mulai kerap disebut-sebut di berbagai media massa saat menjabat Juru Bicara Departemen Luar Negeri. Kelahiran Bandung, Jabar, 1963 ini adalah lulusan Australian National University pada 1993 dengan gelar doktor. Sebelumnya, ia menimba ilmu di London School of Economics, Universitas Cambridge, Inggris. Kiprah Marty di Deplu dimulai pada 1986. Jabatan penting yang diraih di antaranya Duta Besar RI untuk Inggris, Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Presiden Dewan Keamaan PBB. Ia menikah dengan perempuan berkebangsaan Thailand, Sranya Bamrungphong. Dari pernikahan ini dia dikaruniai tiga anak, Annisa, Anantha, dan Andreyka.
Menteri Pertahanan: Prof. Ir Purnomo Yusgiantoro Msc., Ma., Ph.D.
Purnomo Yusgiantoro meraih gelar sarjana teknik di Institut Teknologi Bandung pada 1974. Selanjutnya, ia meraih tiga gelar di bidang ekonomi dan pertambangan di Colorado, Amerika Serikat. Pada 1998, ia diangkat sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional. Karier akhirnya membawa Purnomo menjadi Penasehat Menteri Pertambangan dan Energi Kabinet Pembangunan VI hingga akhirnya diangkat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia pada Kabinet Indonesia Bersatu I.
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia: Patrialis Akbar
Patrialis lahir di Padang, Sumbar, 31 Oktober 1958. Ia kemudian menempuh pendidikan strata 1 di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta. Lulus kuliah, Patrialis berkarier sebagai pengacara. Patrialis kemudian menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dari Partai Amanat Nasional.
Menteri Keuangan: Sri Mulyani
Ini adalah penunjukan kedua kali bagi Sri Mulyani menempati salah satu jajaran kabinet Presiden SBY. Pada 2004, ia diangkat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Namun, setahun berikutnya SBY merombak kabinet dan Sri dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Menjelang berakhirnya masa jabatan Kabinet Indonesia Bersatu I, Sri Mulyani dikait-kaitkan dengan kasus penyelewengan dana talangan Bank Century. Tak heran pengangkatan dirinya menjadi Menkeu menyulut kontroversi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Darwin Zahedy Saleh
Pria kelahiran Riau ini mengenyam pendidikan S-2 di Amerika Serikat. Saat ini ia masih menjabat Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Dewan Pimpinan Pusat PD. Darwin juga menjabat staf ahli Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan sekaligus dosen. Kamis pekan depan, pria berkacamata ini genap berusia 43 tahun.
Menteri Perindustrian: Mohammad Suleman Hidayat
Mohammad Suleman Hidayat dilahirkan di Jombang, Jawa Timur, 2 Desember 1944. Saat dipanggil ke Cikeas untuk audisi calon menteri, akhir pekan silam, Hidayat adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) periode 2008-2012. Sebelumnya, Hidayat juga menjabat ketua Real Estate Indonesia dan wakil ketua Federasi Real Estate Asia Pasifik.
Menteri Perdagangan: Mari Elka Pangestu
Mari E. Pangestu adalah wanita keturunan Tionghoa pertama yang masuk jajaran kabinet di Indonesia. Anak dari ekonom terkenal J. Panglaykim ini memperoleh gelar Bachelor dan Master of Economics dari the Australian National University. Sebelum menjabat menteri, ekonom dari Center for Strategic and International Studies ini aktif mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mari menikah dengan Adi Harsono dan memiliki dua anak, Raymond dan Arya.
Menteri Pertanian: Suswono
Suswono menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 bidang Sosial Ekonomi Peternakan di IPB. Ia menjadi anggota DPR-RI periode 2004-2009 melalui Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX. Di Senayan, Suswono dipercaya membidangi bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Kelautan di Komisi IV.
Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan
Zulkifli Hasan dilahirkan di Lampung, 17 Mei 1962. Saat ini, ia juga menjabat Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional periode 2005-2010. Zulkifli adalah wakil ketiga dari PAN di kabinet, setelah Hatta Rajasa dan Patrialis Akbar.
Menteri Perhubungan: Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi
Kelahiran Serui, Papua, 15 Oktober 1947, ini sempat menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001). Di bawah pemerintahan Megawati Sukarnoputri, Freddy dipilih sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia dan Malta. Pada 2004, Freddy dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Indonesia Bersatu I.
Menteri Kelautan dan Perikanan: Fadel Muhammad
Fadel Muhammad adalah Gubernur Gorontalo sejak 2001. Pada Pemilihan Kepala Daerah Gorontalo 2006, Fadel memperoleh 81 persen suara, tertinggi di Indonesia untuk pilkada sejenis dan tercatat di MURI. Fadel meraih gelar insinyur dari Jurusan Teknik Fisika, ITB pada 1978. Ia pernah mengalami perkara kepailitan melawan Bank IFI, ING Barings South East Asia Limited di Singapura. Dalam putusan Pengadilan Niaga Jakarta, Fadel dinyatakan pailit. Namun ia dibebaskan dalam tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
Pria yang kerap dipanggil Cak Imin ini adalah Ketua Partai Kebangkitan Bangsa. Cak Imin meraih gelar sarjana politik dari Universitas Gadjah Mada dan magister komunikasi dari Universitas Indonesia. Sejak muda, Muhaimin aktif di berbagai organisasi dan menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Pada periode 2004-2009, Muhaimin terpilih sebagai Wakil Ketua DPR. Pada Pemilu 2009, pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, ini terpilih kembali menjadi anggota Dewan.
Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
Djoko Kirmanto adalah salah satu anggota Kabinet Indonesia Bersatu I yang berlanjut ke jilid II dengan jabatan yang sama. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan Teknik Sipil UGM pada 1969. Ia melanjutkan studi di Land and Water Development, IHE-Delft, Belanda pada 1977.
Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Setianingsih
Endang Rahayu Setianingsih akhirnya yang dipilih Presiden SBY, menyingkirkan kandidat lain, Nila Djuwita Moeloek. Endang adalah staf Departemen Kesehatan yang dekat dengan The US Naval Medical Reseach Unit Two atau Namru. Namru adalah unit kesehatan AL Amerika Serikat di Indonesia yang mengadakan berbagai penelitian mengenai penyakit menular.
Menteri Pendidikan Nasional: Mohammad Nuh
Mohammad Nuh adalah anak ketiga dari H. Muchammad Nabhani, pendiri Pondok Pesantren Gununganyar Surabaya, Jatim. Ia mengawali karirnya sebagai dosen Teknik Elektro ITS pada 1984. Pada 1997, Mohammad Nuh menjadi Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Institut Teknologi Surabaya. Berkat lobi dan kepemimpinannya, PENS menjadi rekanan terpercaya Japan Industrial Cooperation Agency (JICA). Pada perombakan Kabinet Indonesia Bersatu I, Mohammad Nuh diangkat menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika menggantikan Sofyan Djalil.
Menteri Sosial: Salim Segaf Al Jufri
Sejak empat tahun silam, Salim Segaf Al Jufri diangkat menjadi Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kerajaan Oman. Saat itu, ia menggantikan Muhammad Maftuch Basyuni yang telah menjadi Menteri Agama. Ia meraih gelar kesarjanaan, magister, dan doktoral untuk bidang syariah di Universitas Madinah, Arab Saudi. Salim adalah cucu dari ulama besar Palu, K.H. Said Idrus Al Jufri, yang juga pendiri Yayasan Al Khairaat.
Menteri Agama: Suryadharma Ali
Drs. Suryadharma Ali MSi. lahir di Jakarta, 19 September 1956. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, pada 1984. Pada 1999, ia menduduki Deputi Direktur PT. Hero Supermarket dan aktif di berbagai organisasi ritel di Indonesia. Dua tahun silam, Suryadharma terpilih sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata: Jero Wacik
Jero Wacik lahir di Singaraja, Bali, 24 April 1949. Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat ini lulus sarjana Teknik Mesin dari ITB pada 1974 dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1983. Perannya sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada Kabinet Indonesia Bersatu I, mendapat banyak sorotan menyusul penggunaan berbagai artefak seni budaya Indonesia oleh Malaysia.
Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring
Tifatul Sembiring adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera menggantikan Hidayat Nur Wahid. Kelahiran Bukittinggi, Sumbar, 28 September 1961 ini juga terpilih sebagai anggota DPR periode 2009-2014.
Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) : Suharna Suryapranata
Salah seorang anggota pendiri Partai Keadilan (PK) tahun 1998, yang kemudian berubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kini masih menjabat Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS). Pria dengan satu istri dan 10 anak itu lahir di Bandung, 13 Desember 1955. SUharna menyelesaikan Pendidikan S1 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) dan S2 di Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB).
Aktivis masjid kampus itu pernah bekerja sebagai peneliti di Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) dan dosen FMIPA UI, serta mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Lembaga Ketahanan nasional KSA X pada 2002. Suharna juga merupakan salah satu pendiri Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI). Sejak berdiri pada 2004, MITI telah membangung jaringan di seluruh Indonesia. Program utama yang dilancarkan MITI adalah melakukan akselerasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di seluruh lini kehidupan masyarakat dan industri serta membantu pengembangan sumber daya manusia iptek Indonesia.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) : Syarifudin Hasan
Pria kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan, 17 Juni 1949 ini adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Periode 2004-2009. Ia merupakan suami dari presenter dan pemain sinetron Inggrid Maria Palupi Kansil atau yang lebih populer dengan Inggrid Kansil. Sementara Inggrid Kansil sendiri sekarang menjadi anggota DPR dari Partai Demokrat periode 2009-2014.
Saat menjadi angota DPR, Syarif Hasan yang meraih gelar Magister Business Administration dari California State University itu pernah menjadi anggota Komisi XI dan Paniti Anggaran Fraksi Partai Demokrat.
Menteri Lingkungan Hidup : Gusti Muhammad Hatta
Ia adalah pakar lingkungan yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sosok yang dikenal sangat perhatian terhadap kondisi lingkungan di Indonesia itu meraih gelar profesornya dari Wageningen University.
Salah satu karya pria kelahiran Banjarmasin itu di bidang lingkungan adalah menjadi salah seorang yang membidani lahirnya pusat penelitian lingkungan hidup (PPLH) di Unlam. Dari PPLH Unlam tersebut, Hatta banyak memberikan tambahan wawasan dan kritikan terhadap pemerintah tentang pengelolaan lingkungan di Kalsel.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Amalia Sari
Istri dari mantan Menteri Perhubungan, Agum Gumelar, ini hingga sekarang masih menjabat Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) periode 2004-2009. Kowani adalah federasi dari organisasi kemasyarakatan wanita Indonesia. Selain itu, putri mantan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Achmad Tahir serta mertua pebulutangkis nasional Taufik Hidayat itu juga menjabat Ketua Yayasan Keselamatan Payudara.
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara : Evert Ernest Mangindaan
Mantan Pangdam VIII/Trikora dan Ketua Komisi II DPR dari Partai Demokrat periode 2004-2009 ini lahir di Solo, 5 Januari 1944. Mantan Gubernur Sulawesi Utara periode 1995-2000 ini dikenal sebagai pecinta sepakbola. Ia pernah menjadi pemain sepakbola PSM Makassar, menjabat Manajer Tim Nasional Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), dan anggota Dewan Kehormatan PSSI.
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal : Ahmad Helmy Faishal Zaini
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini baru berusia 37 tahun, tepatnya lahir pada 1 Agustus 1972 di Desa Babakan, pinggiran Kota Cirebon, Jawa Barat. Di kalangan aktivis mahasiswa Jawa Timur era 1990-an, Helmy yang saat itu tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum, Jombang, aktif di organisasi pers mahasiswa dan merupakan salah seorang tokoh demonstran.
Ketika warga Nahdlatul Ulama (NU) ingin mendirikan partai sendiri, yang kemudian diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Helmy pun terlibat di dalam proses tersebut sebagai anggota Komite Pendeklarasian PKB pada 23 Juli 1998.
Jabatan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal yang saat ini diembannya pernah diduduki dua seniornya di PKB, yakni Saifullah Yusuf (kini Wakil Gubernur Jawa Timur) dan Muhammad Lukman Edy (kini anggota Komisi V DPR).
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas : Armida Alisjahbana
Guru Besar Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Padjadjaran (Unpad) itu lahir di Bandung, 16 Agustus 1960. Armida adalah profesor ekonomi yang menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Unpad. Ia juga merupakan peneliti senior FE Unpad.
Armida memperoleh gelar doktor dari University of Washington, Seattle, Washington, Amerika Serikat. Sarjana ekonomi jebolan FEUI ini juga kerap menjadi konsultan di sejumlah lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia dan AusAid.
Selain sebagai pembimbing mahasiswa program S1, S2, dan S3 di kampusnya, ia menjadi konsultan World Bank di bidang pendidikan, Bappenas, Badan Pusat Statistik (BPS), serta staf ahli Departemen Keuangan dan Menteri Koperasi. Armida juga kerap tampil sebagai pembicara di berbagai seminar dalam dan luar negeri.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) : Mustafa Abubakar
Pria kelahiran Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 15 Oktober 1949 itu adalah Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog). Mantan Pelaksana Tugas Harian Gubernur NAD itu menyelesaikan pendidikan S1 sampai S3 di Institut Pertanian Bogor.
Ia pernah menjadi Ketua Dewan Mahasiswa IPB Bogor, Ketua Ikatan Konsultan Indonesia (Inkido), juga pernah menjabat Ketua Masyarakat Perikanan Indonesia. Kesuksesan kepemimpinannya terbukti dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Gubernur Provinsi NAD yang pertama di Indonesia dengan calon independen pada 2007.
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga : Andi Alfian Mallarangeng
Sebelum menjadi Juru Bicara Kepresidenan, pria yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Maret 1963 ini dikenal sebagai pengamat politik. Peraih gelar Doctor of Philosophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU), Amerika Serikat, itu juga menjabat pemimpin redaksi situs internet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) : Suharso Manoarfa
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 31 Oktober 1954. Bendahara DPP PPP tersebut menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan pernah menjadi anggota Panitia Anggaran DPR. Pada Pemilihan Umum 2009, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) : Sudi Silalahi
Salah seorang kepercayaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini adalah sebagai Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid I (2004-2009). Pria yang lahir di Pematangsiantar, Sumatra Utara, 13 Juli 1949 ini merupakan Sekretaris Menko Polkam saat Yudhoyono menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Ia juga termasuk anggota Tim Kampanye SBY-Boediono.((ZAQ/YNI/YUS)
SUMBER: dari sini
0 comments:
Post a Comment