Friday, 27 March 2009

agrohome, sebuah konsep zerowaste yang menyenangkan

ada agro bisnis, ada agro industri... maka agro home juga boleh dong.

apa sih agro home itu? agro home itu artinnya pertanian di rumah, ya bertani skala rumah gitu. tentu saja buka bertani padi, kita bisa menanam cabai berapa pohon, sosin sayuran uat tambahan mie itu satu petak kecil atau dimpot, beberapa pohon tomat atau bunga dan tanaman kesenangan lainya.
selain untuk hobi dan menghasilkan, bisa juga untuk mengurangi limbah rumah tangga yang kita hasilkan. istilahnya untuk zero waste gitu (aku juga heran kenapa mesti istilahnya pake bahasa inggris gitu kenapa ga 'bebas sampah' atau 'tanpa sampah' gitu...). limbah rumah tangga yang dihasilkan dari sisa masak, sisa mengiris buah-buahan atau sisa nasi yang terpaksa tidak dimakan, maka bisa dijadikan pupuk kompos di rumah.
bagi anda yang sibuk, jangan khawatir kegiatan ini tidak memerlukan waktu yang banyak. berapa anda menonton tv? berapa lama anda menyukurkumis, godek, atau berapa lama anda menyiapkan motor untuk kerja? kegitan agrohome ini tidak memerlukan waktu yang banyak kok, yakin tidak akan menyita waktu anda.
dirumah saya, saya mencoba hal ini. di tanah belakang rumah yang saat ini saya tempati sebelumnya hanya di jadikan tempat membuang sampah dan onggokan barang-barang bekas. akhirnya bisa saya jadi beberapa baris tanaman strowberi. tentu hal ini tidak terjadi dalam satu hari, perlu lebih dari seminggu. sedikit-sedikitlah, mulai dari membersihkan, mencangkul dan dan ya 'kurahkoreh' gitu.
dari 4 polybag strowberi yang saya beli, akhirnya bertambah banyak juga. kebetulan istri kakak orang ciwidey, maka langsung saya manfaatkan untuk pesan bibit strowbery jadi nambah cepat banyak... :)
kebetulan istri saya juga senang sama tanaman, terutama bunga. jadi kita klop deh, istilahnya saya dapat restu, mesti baju belepotan dan suaminya dekil sedikit, dia tidak protes dan ikhlas nyuciin bajunya..beda klo saya pulang mancing dan bajunya bau amis ikan.... pasti ada komentar deh.
tanpa saya suruh, di dapur sudah ada dua tempat sampah. satu tempat sampah dari plastik dan satu lagi tempat sampah dari plasti, nah yang satu ini tempat membuang sampah organik sisa msak atau kulit jeruk, biji semangka atau kulit buah-buahan. lalu diabuang di ember bekas cat di kebun belakang. rencananya untuk dibuat kompos, lumayan bisa dibuat pupuk organik.
tapi karena kita masih belajar, ya komposnya masih belum berhasil banyak... malah jadi belatung...
sayang saat ini saya harus ninggalin rumah, jadi kebunya ga keuurus, rumput tumbuh kemana-mana dan sulur strowberinya menjalar ga karuan. sedih juga melihatnya.
di belakang rumah juga kami sediakan drum besar untuk memebakar samapah plastik atuh sampah lain yang tidak bisa daibakar. padahal sebelumnya biasa dibuang begitu saja ke sungai..., sedih juga melihat tetangga2 di sana dengan ketidaktahuan dan kurangnya kesadaran membuang sampah ke sungai... termasuk mertua saya.
tapi yang susah adalah cara membuang sampah pampers bab icah, gimana yah?

0 comments:

Popular Posts