Sejak tumbuh gigi, Faiza senang sekali menggigit. Tadinya kami pikir itu adalah biasa saja, karena dari berbagai bacaan tentang perkembangan balita, anak memang suka gatel kalo tumbuh gigi dan selalu ingin mengigit.
Tetapi setelah gigi depannya tubuh berbaris, kebiasaanya tambah menjadi-jadi. Kalo kesal dan marah, ia mengeluarkan senjata sebaris giginya. Ia mulai membuka mulut lantas mengigit sejadi-jadinya sampai giginya gemereta dan kepalanya bergetar.
Tak ada yangluput dari gigitanya, semua orang di rumah pernah merasakan pansnya gigitan Icha. Yang paling sering adalah Bundanya. Bahkan bukan hanya orang, kalo dia gemes pada mainan atau barang, ia pun kerap mengigitnya, bahakn kalo ngamuk karpet pun ia gigit sambil menangis.
Tapi kebiasaan mengigitnya berkembang tidak hanya apada saat gemes atau mengamuk saja. Saat becanda pun, ia naik ke punggung bundanya, tiba-tiba “gep!” dia menggigit punggung. Setelah menggigit dia akan tertawa senang, apalagi kalo yang digigitnya menjerit-jerit atau berlari dia tambah senang. Kami jadi bingung di lihatnya.
Akhirnya suatu ketika saya membaca di majalah yang lama, ternyata ada juga anak yag suka mengigit seperti itu. Dan tiap kali anak itu mengigit, yang digigitnya pura pura nangis. akhirnya di anak tidak menggigit lagi. rupanya lama-lama si anak bisa mengerti bahwa kalo di gigit itu akan sakit.
Saya mencoba juga trik ini ma Icha, anak kami. dan hasilnya dia terdiam saat istri saya menangis ia gigit. ah ternyata manjur juga…
Bahkan setelah itu ia akan bilang “ Bunda auh..bunda auh…?” katanya sambil menatap iba.
0 comments:
Post a Comment