Thursday, 6 August 2009

mbah surip, sekali berarti setelah itu mati


Berita yang paling menghentak minggu ini adalah perihal kematian mbah surip.

terlepas dari polemik kematianya dan juga penyebab meninggalnya penyayi fenomenal yang berhasil melejit dengan lagu 'tak gendong', ada banyak hikmah yang bisa diambil. Hikmah dan pelajaran yang mestinya bisa hidup dan menhidupi bagi yang masih pada hidup....

Meninggalnya mbah surip setelah terkenal, mengingatkan saya ada sebuah syair karya khairil anwar yang dalam satu lariknya berbunyi

"sekali berarti, setelah itu mati"

sebuah pesar yang besar terkandung di dalamnya.

dulu guru saya bermetafora tetang hal ini, dengan mengatakan hidup sebatang pohon pisang itu sungguh bijaksana. ia (batang pisang itu) mengabdikan hidupnya untuk bermanfaat. ia tak akan mati sebelum berbuah. dengan kata lain seperti syair chairil anwar itu, sekali berbuah, setelah itu mati.

Pesannya bukanlah kita itu cukup sekali saja berarti, tetapi yang ingin dan harus kita maknai adalah, janganlah mati sebelum kita berarti.

artinya, berkaryalah, berbuatlah sesuatu sebelum kau mati. tidak usah muluk-muluk, cukulah sekali (fesimisnya) untuk berarti, setelah itu boleh anda mati...

0 comments:

Popular Posts